Jun 28, 2015 · Efek samping-obat-anti-tuberkulosis 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, namun sebagain besar menyerang paru. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar, khususnya di negara berkembang.
Uji Nefrotoksik dari Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia ... 50,96 mg/200gBB dapat menyebabkan terjadinya nefrotoksik. Kata kunci: uji nefrotoksik, ekstrak etanol biji mahoni, antipiretik E-mail: adearinia@yahoo.co.id 1 PENDAHULUAN Salah satu tumbuhan obat yang banyak digu-nakan oleh masyarakat adalah biji mahoni. Pada tahun 70-an, mahoni banyak dicari orang sebagai obat orang-orang mengkonsumsi biji Obat Cacing dan Efek Sampingnya - Alodokter Obat ini sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Sama seperti obat cacing lainnya, pyrantel juga memiliki efek samping seperti kram atau nyeri perut, diare, pusing, mengantuk, sakit kepala, mudah terusik (irritable), kehilangan selera … Ethambutol - Manfaat, dosis, efek samping - Alodokter
ribkha, kristiani (2013) kajian obat berpotensi nefrotoksik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan gangguan fungsi ginjal di irna penyakit dalam rsup dr. m. … BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parasetamol 2.11 Pengertian Parasetamol juga bersifat nefrotoksik. Universitas Sumatera Utara. 2.4.1 Dosis Toksik . Parasetamol dosis 140 mg/kg pada anak-anak dan 6 gram pada orang dewasa berpotensi hepatotoksik. Dosis 4g pada anak-anak dan 15g pada dewasa dapat obat yang menginduksi enzim … II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. beberapa obat, serta meningkatnya toksisitas dan efek samping obat, menurunnya efektifitas dan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan (Katzung, 2010). 5. Efek Samping Gentamisin memiliki efek samping neurotoksisitas, ototoksisitas (auditori dan vestibular), nefrotoksik (meningkatkan klirens kreatinin) dengan kejadian lebih dari 10%. Efek samping-obat-anti-tuberkulosis - SlideShare Jun 28, 2015 · Efek samping-obat-anti-tuberkulosis 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat menyerang berbagai organ tubuh, namun sebagain besar menyerang paru. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar, khususnya di negara berkembang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMP bersama makanan. Obat ini terdistribusi luas sampai ke paru, hati, sel fagosit dan jaringan lunak. Metabolit klaritromisin mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar daripada obat induk. Sekitar 30% obat diekskresi melalui urin, dan sisanya melalui feses. (4) Roksitromisin . Roksitromisin mempunyai waktu paruh yang lebih panjang dan DASAR-DASAR FARMAKOLOGI 1 - Kemdikbud bagaimana suatu bahan kimia/obat berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi obat di dalam tubuh. Pada tahun 1985, para ilmuwan penasaran mengapa keberadaan beberapa protein tertentu menjadi begitu tinggi pada penyakit-penyakit tertentu dan mereka ingin tahu juga bagaimana pengaruh obat terhadap keberadaan tingginya protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang obat-obatan, metabolisme otot, dan asupan protein.1,9 Penegakan diagnosis GgGA dengan hanya mengukur keluaran urin juga memiliki kelemahan karena obat – obat nefrotoksik dan penyakit ginjal intersisial menghasilan keluaran urin normal atau meningkat.5 Saat ini dikembangkan biomarker baru untuk menggantikan peran kreatinin dalam
hati adalah obat-obatan (Depkes RI, 2007). Di Amerika Serikat sendiri ada sekitar 2000 kasus gagal hati akut yang terjadi setiap tahunnya dan lebih dari 50% disebabkan oleh obat (Lucena et al, 2008). Obat yang dikatakan hepatotoksik adalah obat yang dapat menginduksi kerusakan hati atau biasanya disebut drug induced liver injury (Sonderup, 2006 BAB II TINJAUAN PUSTAKA - UMP bersama makanan. Obat ini terdistribusi luas sampai ke paru, hati, sel fagosit dan jaringan lunak. Metabolit klaritromisin mempunyai aktivitas antibakteri lebih besar daripada obat induk. Sekitar 30% obat diekskresi melalui urin, dan sisanya melalui feses. (4) Roksitromisin . Roksitromisin mempunyai waktu paruh yang lebih panjang dan DASAR-DASAR FARMAKOLOGI 1 - Kemdikbud bagaimana suatu bahan kimia/obat berinteraksi dengan sistem biologis, khususnya mempelajari aksi obat di dalam tubuh. Pada tahun 1985, para ilmuwan penasaran mengapa keberadaan beberapa protein tertentu menjadi begitu tinggi pada penyakit-penyakit tertentu dan mereka ingin tahu juga bagaimana pengaruh obat terhadap keberadaan tingginya protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang obat-obatan, metabolisme otot, dan asupan protein.1,9 Penegakan diagnosis GgGA dengan hanya mengukur keluaran urin juga memiliki kelemahan karena obat – obat nefrotoksik dan penyakit ginjal intersisial menghasilan keluaran urin normal atau meningkat.5 Saat ini dikembangkan biomarker baru untuk menggantikan peran kreatinin dalam
